Laman

make widget

Sabtu, 21 April 2012

KONTES BIKINI DI KUTA BALI, MEMANG, SYUR…

wajah cantik, tubuh seksi, mulus nan menggairahkan 


Kuta sebagai jantung pariwisata di Bali sarat dengan segala macam bentuk entertainmen. Selain tarian erotis, berbikini pun jadi hiburan yang tak kalah panas. Di Hard Rock Hotel, Kuta Bali, pamer keseksian tubuh itu dikemas dalam kompetisi. Menariknya lagi, seluruh pesertanya merupakan wisatawan lokal yang sedang liburan di Bali. Terang saja, sajian tubuh seksi berbalut sepotong kain itu, membuat siapa saja yang masih pria tulen, pasti ikut bergetar.
Inilah Bali, pulau wisata yang menawarkan segala macam kesenangan. Inovasi hiburan terus

dikembangkan untuk menari minat wisatawan yang berlibur disana. Salah satunya, kompetisi tubuh seksi berbalut bikini ini.
Pesertanya sebagian didominasi orang lokal. Namun ada satu peserta yang paling menonjol, dari sisi wajah maupun tampilannya. Dia adalah Alexandra yang berasal dari Rusia.

“Kita buka pendaftaran untuk umum. Siapapun boleh ikut. Tapi yang paling banyak orang lokal,” kata Aulianty Fellina Rizal, Marketing Communications Manager Hard Rock Hotel, Bali.

Namanya saja kontes bikini. Sejak awal, bahkan sebelum kontes dimulai, pengunjung sudah memadati areal café tempat berlangsungnya kontes pamer tubuh itu. Begitu 10 kontestan mulai berlenggak lenggok diatas meja bar yang berfungsi sebagai catwalk. Ratusan pasang mata langsung tertuju pada masing-masing kontestan.
Dengan demikian, pengunjung yang kebetulan duduk di sekitar meja bar, bisa dengan mudah menikmati kemolekan tubuh cewek-cewek cantik itu.

“Yang pernah saya lihat sebelumnya, dulu, cuma show bikini saja. Dan entertainernya bukan orang lokal tapi bule. Itu mah, sudah biasa,” kata Teddy, pengunjung yang juga fotografer sebuah media pariwisata di Bali.


bergoyang ria
Menurut Olie, panggilan akrab Aulianty, konsep yang diangkat adalah kontes. Jadi ada penjurian yang mengacu kriteria tertentu untuk menentukan pemenangnya.

“Kita melihat performa secara keseluruhan dan keserasian masing-masing peserta mengenakan bikini,” kata cewek cantik asal Jakarta ini.
Hadiah yang diperebutkan pun cukup lumayan, uang cash bernilai jutaan dan hadiah dari sponsor pendukung. Bagi peserta, itu jadi semacam kegiatan iseng-iseng berhadiah. Liburan sekaligus pulang bawa uang.

Pokoknya Menantang
Dilihat dari performa kontestan, memang tidak semuanya pas mengenakan bikini. Cewek cantik yang berprofesi sebagai humas ini mengatakan, ketidasesuaian itu karena pemilihan kostum yang kurang tepat dengan bentuk tubuh mereka.
“Ada yang terlalu longgar, jadi agak sedikit kedodoran. Tapi ada juga yang terlalu ketat, dan kesannya malah jadi jelek. Karena perutnya terlihat membuncit,” jelas cewek berambut panjang yang malam itu juga jadi juri.

Namun, jika dinikmati secara sekilas saja. Keseksian tubuh cewek-cewek usia produktif itu tetap membuat nafas penonton pria tersengal. Bayangkan saja, dengan tinggi rata-rata 170 cm, bertubuh ramping, dan hanya berbalut dua potong kain dibagian dada dan pinggul, tentu akan muncul bayangan yang tidak-tidak.
Tapi sekali lagi, itu sebuah kompetisi. Peserta juga mendapatkan pengawalan ketat dari sekuriti hotel yang bertindak sebagai bodyguard untuk menghindari pelecehan seksual yang bisa saja dilakukan penonton iseng.
Apalagi, mereka bukan cuma beraksi diatas catwalk saja melainkan juga turun di tengah-tengah penonton.

“Itu untuk antisipasi saja. Tapi saya yakin, penonton yang datang kesini murni untuk menikmati saja nggak ada niatan usil,” kata Olie.
Seperti Diah, kontestan asal Bali yang malam itu membuat suasana terasa lain. Dengan performance tubuh yang terbilang sesuai dan sangat pas berbalut bikini, membuatnya merasa lebih percaya diri. Namun, entah disadari atau tidak, ternyata, G-string yang ia kenakan sedikit agak ketat, sehingga yang tersembunyi dibalik sepotong kain itu jelas membayang.

Herwina, kontestan asal Jakarta lain lagi. Ia merasa cukup mantap mengenakan setelan bra dan cd bercorak ala tarzan berbahan kain sedikit tembus pandang. Meski suasana remang-remang, namun ketika lampu spot menyorotnya, setali tiga uang dengan Diah. Yang ditutupi bukan jadi rahasia lagi. Semua pengunjung bisa melihatnya meski di suasana minim cahaya.

Yang agak berbeda adalah peserta dari pulau Timor yang bernama Bertha. Cewek berkulit keling itu berusaha tampil maksimal meski pada akhirnya dewi fortuna belum berpihak padanya. Ia hanya bisa sampai final malam itu.
Dari kesepuluh kontestan yang beraksi, toh akhirnya, cuma 3 orang saja yang berhak membawa pulang uang cash. Mereka adalah, Herwina dari Jakarta juara tiga, Tia yang juga berasal dari Jakarta juara dua. Dan top champion-nya, Alexandra, gadis bule asal Rusia.

Kepada JARITENGAHKU Olie mengatakan, gaya dan penampilan yang ditunjukkan bule asal negeri beruang putih itu cukup memenuhi kriteria penilaian yang ditentukan para juri.

Selain berwajah cantik dan memiliki tatapan mata melankolis, Alex, demikian ia disapa MC (master of ceremony), punya bentuk tubuh yang sempurna.
“Bentuk tubuh, wajah dan kostum yang ia pilih sangat serasi. Bahkan, paling sempurna diantara kontestan yang lain. Dari pertimbangan itu, kita pilih dia sebagai juara pertama,” jelas Aulianty, cewek metropolis yang baru 4 bulan menetap di Bali itu.

Tiket Masuk 65 Ribu Rupiah
Entertainmen seperti itu memang diakui pihak penyelenggara sebagai hiburan dewasa. Pihak sponsor pun didominasi produk-produk 21+. Tidak mengherankan, jika pengunjung yang hadir disana mendapatkan pembagian kondom gratis dari sponsor.
“Acara ini sebenarnya ide dari sponsor. Kita memfasilitasi dengan menyediakan tempat dan peralatan,” kata Felix, Manager Entertainment Hard Rock Hotel, Bali.
Secara teknis, sponsor yang ikut terlibat disana menempatkan beberapa SPG (sales promotion girls), lalu dengan aktif, cewek-cewek yang tak kalah molek itu, menyambangi pengunjung pria.

Perangkat tempur pria itu, khusus dibagikan ke semua cowok yang dianggap sudah layak mendapatkan. Namun, ada beberapa pengunjung cewek yang sengaja minta kondom gratis itu. Meski, sasarannya tetap laki-laki dewasa.

“Ini produk impor,” kata salah satu SPG kepada JARITENGAHKU. “Tapi kita bagikan yang standar, bukan kondom beraroma,” lanjut cewek berambut sebahu itu.
Kompetisi seperti itu memang bukan kali pertama diadakan. Pada bulan Juni lalu, juga ada kontes serupa yang diadakan di pinggir pantai Kuta. Meski terbilang kerap, animo orang untuk menikmati acara itu tetap besar.

Bahkan, ketika acara semacam itu diselenggarakan dengan dikenai charge pun, minat orang juga tidak surut. Seperti di salah satu café di Hard Rock Hotel itu, pengunjung dikenai tiket masuk 65 ribu rupiah per orang.
“Kita bekerja sama dengan pihak sponsor, jadi ada kesepakatan bersama, termasuk tiket masuk. Lagipula, dari nomer tiket yang ada akan diundi untuk hadiah yang lumayan juga,” kata panitia di bagian tiketing.
Namun, untuk acara rutin seperti Rhytm N Blues dan Body Painting, pengunjung bisa masuk dengan gratis.
“Kalau acara seperti seksi dancer atau kontes bikini, sifatnya temporer, tergantung pihak sponsor,” kata Olie.